A. PENYEMAIAN
- Siapkan wadah untuk menyemai, seperti baki plastik atau pot yang sudah dilubangi dibawahnya. isi dengan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1.
- Untuk biji tanaman yang besar seperti kangkung, cabe, tomat, kacang panjang dll, sebelum disemai sebaiknya direndam dulu pada air hangat kuku lebih kurang 50 "C selama 1 jam dan diangin-anginkan sampai benih tidak lengket, lalu disebarkan merata pada media kemudian ditutup tanah tipis-tipis serta ditaburkan pula kapur ajaib untuk mencegah agar benih tidak dimakan semut.
- Untuk biji tanaman yang kecil seperti sawi atau seledri bisa langsung disemai.
- Persemaian kemudian ditutup dgn karung plastik
- Setelah benih berkecambah, tutup bisa dibuka dan letakkan bibit yang sudah berkecambah tadi ke tempat yang terang, tapi jangan terkena sinar matahari langsung.
- Untuk penyiraman lakukan dengan menggunakan handsprayer agar benih yang baru tumbuh tidak rusak.
- Bibit dapat dipindahkan ke media tanam setelah berdaun 4-5 helai.
- Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah topsoil (20 cm keatas) dicampur dengan pupuk kandang/kompos perbandingan 1:1. Jika tanah terlalu padat bisa ditambahkan sekam bakar, abu, pasir dan kapur pertanian (dolomite).
- Media dimasukkan dalam wadah (pot atau polibag, paralon, talang air dll)
- Pindahkan bibit tanaman pada media dengan memasukkan tanaman sampai batas leher akar
-
Pemindahan bibit ke media talang air atau paralon tersebut harus sangat hati-hati, usahakan tanah masih menempel pada akar tanaman. Lakukan penanaman pada sore hari atau pada pagi hari dengan membenamkan tanaman sampai batas leher akar.
- Lakukan penyiraman sebanyak 1-2 kali sehari pagi dan sore.
- Penyulaman dilakukan untuk tanaman yang mati
- Pemupukan dilakukan dengan mengunakan pupuk cair (NPK) lengkap, dengan cara sebanyak 1 (satu) gram dicairkan dalam 1 (satu) liter air lalu disemprotkan ke daun tanaman sebanyak 100-250 cc pertanaman atau tergantung umur tanaman dengan interval 1-2 minggu sekali.
- Pemupukan juga bisa dengan menggunakan NPK yang disiramkan pada media tanam bukan pada tanamannya. Dosis pupuk yang dianjurkan untuk fase pertumbuhan adalah 2 sendok makan NPK/10 liter air (1 ember) atau campuran urea + SP36 + KCl dengan perbandingan 2:1:1.
- Pengendalian hama penyakit sebaiknya dilakukan secara konvensional/mekanik dengan cara mencabut atau menggunting tanaman yang terserang hama penyakit. Hindari pemakaian pestisida dan bila terpaksa gunakan pestisida yang selektif dan secara bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar